Cara Mengukur Kepribadian Hewan

Cara Mengukur Kepribadian Hewan – Kesejahteraan hidup manusia yang semakin meningkat akan membuat manusia tidak hanya memikirkan tentang kebutuhan primer dan/atau sekunder saja, melainkan sudah mengarah pada kebutuhan tersier. Salah satu contoh kebutuhan tersier manusia adalah dengan memiliki hewan peliharaan sebagai hewan peliharaan dan kesenangan/hobi. Berkembangnya kemudahan informasi di media sosial juga membuat minat masyarakat dalam memelihara hewan kesayangan juga semakin beragam. Salah satu hewan kesayangan yang banyak dipelihara oleh orang-orang modern saat ini adalah kucing. Di Indonesia sendiri kebanyakan orang memelihara kucing jenis persia, angora dan native, sedangkan jenis kucing sendiri banyak jenisnya, diantaranya bengal, ragdoll dan munchkin. Menurut Zilcha-Mano et al., (2011), kucing merupakan salah satu hewan pendamping hidup yang cocok dengan manusia. Hewan pendamping memiliki hubungan khusus dan dekat dengan manusia.

Populasi Kucing di Dunia

Menurut data statistik, menyatakan bahwa pada tahun 2018 populasi kucing di dunia mencapai 370 juta ekor, Lebih lanjut diungkapkan oleh Rakuten (2018) yang menyatakan bahwa penduduk Indonesia pada tahun 2018 memelihara kucing sebanyak 37%, terbanyak daripada hewan peliharaan lainnya, seperti anjing dan ikan. Penduduk Indonesia sendiri pada tahun itu berjumlah sekitar 267,7 juta orang, artinya populasi kucing yang dipelihara mencapai sekitar 99 juta ekor. Hal ini menunjukkan bahwa ada data yang potensial dari perkembangan pertumbuhan para hobi memelihara kucing di Indonesia.

Populasi kucing di Dunia

Kepribadian Kucing

Kucing cenderung untuk hidup dalam lingkungan sosial yang tenang dan nyaman. Kucing pada dasarnya adalah hewan teritorial yang sangat menjaga kuat lingkungan sekitar mereka, bagi beberapa kucing, rumah pemiliknya merupakan wilayah teritorial mereka. Kucing adalah peliharaan yang menarik, hal ini dikarenakan masing-masing dari mereka memiliki kepribadian yang khas, meskipun ada dari mereka yang terkait perikatan persaudaraan dan tinggal di rumah yang sama seumur hidupnya, kepribadian satu sama lainnya tidaklah sama. Jika belajar satu hal dengan mengamati mereka, masing-masing kucing memliki kepribadian satu sama lain, sama halnya seperti manusia (Anonim, 2014).

Kebanyakan para pemilik kucing menyukai kucing yang ramah, aktif bermain, lucu, tenang, dan mudah bersahabat dengan kucing lain (Gourkow dan Fraser, 2006). Seperti pada manusia, kepribadian pada hewan dapat rnemiliki implikasi terhadap perilaku (Powell dan Gartner, 2011), mengatasi stres (Wielebnowski et al., 2002) dan kesejahteraan (Weiss et al., 2015). lni juga memainkan peran dalam konservasi termasuk upaya reintroduksi (Bremner-Harrison et al., 2004) dan keberhasilan pembiakan (Powell and Stoke, 2008).

Kepribadian Kucing

Pengertian Kepribadian

Personality atau sering disebut dengan kepribadian merupakan sesuatu yang menggambarkan ciri khas (keunikan) yang membedakan individu tersebut dengan individu lain. Dengan mengetahui personality, maka akan dapat meramalkan perilaku yang akan ditampilkan kucing tersebut dalam menghadapi suatu situasi tertentu (Herlan dan Yono, 2013). Adityawan, (2013) menambahkan bahwa personality merupakan suatu totalitas dari kecenderungan suatu individu yang terorganisir, artinya personality yang berbeda akan menghasilkan kecenderungan berpikir dan berperilaku yang berbeda. Personality merupakan hal yang penting yang ada dalam setiap individu, dan dalam satu individu dengan individu lain pasti berbeda, karena kemampuan setiap individu mempunyai batas tertentu dalam melakukan tindakan yang ditentukan oleh personality.

Cara mengukur kepribadian hewan

Watters dan Powell (2011) menyatakan bahwa untuk mengetahui personality hewan terdapat dua metode yang masing-masing dibagi dua bagian. Metode yang pertama yaitu metode peringkat (rating method) yang dibagi menjadi cumulative rating dan naturalistic rating. Metode yang kedua yaitu coding method yang dibagi menjadi ethological coding dan behavioral test. Empat metode itu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Cumulative rating merupakan metode kuisioner menggunakan skala yang dinilai oleh pemilik hewan sendiri. Metode ethological coding merupakan metode yang paling banyak memakan waktu dari metode lainnya. Metode ini membutuhkan alat bantu, contoh menggunakan kamera pengawas. Behavioral tests merupakan metode yang melihat respon hewan dengan cara diberikan sebuah uji coba. Metode ini biasanya menggunakan tes suara dan bendabenda seperti cermin, boneka dan lain-lain.

Metode untuk menilai kepribadian pada hewan

Watters dan Powell (2011) menyatakan bahwa untuk mengetahui personality hewan terdapat dua metode yang masing-masing dibagi dua bagian. Metode yang pertama yaitu metode peringkat (rating method) yang dibagi menjadi cumulative rating dan naturalistic rating. Metode yang kedua yaitu coding method yang dibagi menjadi ethological coding dan behavioral test.

Empat cara mengukur kepribadian hewan

  1. Cumulative rating
  • Pengertian : Merupakan metode yang menilai kepribadian dengan pemilik hewan sebagai penilai.
  • Cara Mengukur : Menggunakan kuisioner dengan skala dan menilai hewan tidak secara langsung tetapi berdasarkan pengalaman.

Kelebihan :

  • Pengamatan secara tidak langsung Penyelesaian survei membutuhkan sedikit waktu
  • Merupakan kumpulan data jangka panjang
  • Bisa mendapatkan berbagai macam personality 

Kekurangan :

  • Membutuhkan pengalaman atau waktu dalam menilai hewan Terdapat variasi pengalaman penilai dalam memasukan data  Biasanya dianggap lebih subjektif daripada objektif
  • Dibutuhkan banyak responden
  1. Naturalistic Rating
  • Pengertian : Merupakan metode yang   menilai kepribadian hewan secara langsung di alam dan siapapun dapat            menjadi penilai tanpa harus menjadi       pakar hewan.
  • Cara Mengukur : Menilai langsung kepribadian hewan di alam tetapi hasil yang diperoleh hanya sebagai gambaran saja sehingga hasil yang diperoleh tingkat validitasnya masih kurang.

Kelebihan :

  • Dibutuhkan lebih sedikit pengalaman dengan hewan
  • Lebih banyak standarisasi penilai
  • Dianggap membutuhkan waktu yang lebih sedikit daripada metode coding 
  • Menghilangkan kekhawatiran tentang penilai yang memengaruhi satu sama lain

Kekurangan :

  • Membutuhkan waktu yang lebih banyak daripada cumulative rating 
  • Hanya memberikan gambaran dan bukan penilaian jangka panjang
  • Harus divalidasi melawan cumulative rating dan empirical observation
  1. Ethological coding
  • Pengertian : Metode yang menggunakan alat bantu seperti kamera pengawas untuk menilai kepribadian hewan.
  • Cara Mengukur : Dengan menaruh kamera pengawas dikandang atau sebuah ruangan yang berisi hewan yang akan dinilai.

Kelebihan :

  • Data yang dikumpulkan adalah sumber data yang dapat digunakan kembali Biasanya dianggap lebih objektif
  • Memberikan data dari situasi paling alamai atau rutin
  • Jika penyebab stress juga dipantau maka reaksi dapat dipastikan

Kekurangan :

  • Teknik yang paling memakan waktu
  • Pengumpulan data lebih banyak kecuali difasilitasi teknologi  Investasi pelatihan staff tinggi
  • Harus memastikan pengamatan mencakup berbagai skenario untuk hewan
  1. Behavioral tests
  • Pengertian : Merupakan metode yang melihat reaksi dari hewan setelah dilakukan sebuah uji coba.
  • Cara Mengukur : Dengan menggunakan tes suara atau bisa juga menggunakan benda-benda seperti cermin, boneka, dll

Kelebihan :

  • Data yang dikumpulkan berpotensi lebih banyak distandarisasi di seluruh institusi
  • Lebih membutuhkan sedikit waktu daripada pengkodean etologis
  • Hanya mengukur aspek-aspek kepribadian tertentu
  • Kontrol eksperimental dan kondisi pengujian bisa jadi sulit untuk distandarisasi

Kekurangan :

  • Mungkin memunculkan perbedaan individu yang sulit dideteksi
  • Memilih rangsangan tes yang tepat mungkin bisa membuangbuang waktu

 

Sumber :

Watters, J.V., and Powell, D.M. 2011. Measuring animal personality for use in population management in zoos: suggested method and rationale. Zoo Biology. 31: 1-12.

Zilcha-Mano, S.. Mikulincer, and M., Shaver, P. 2011. An attachment perspective on human-pet relationships: conceptualization and assessment of pet attachment orientations. Journal of Reseafch in Personality. 45: 345-357.

 

Tinggalkan komentar