Masa Panen Ayam Potong

Masa Panen Ayam Potong. Dalam jalankan bisnis peternakan ayam broiler, selain dituntut untuk memerhatikan periode krisis, peternak dituntut untuk memerhatikan tahapan akhir perawatan, yakni periode panen ayam karena pada tahapan akhir berikut akan dijumpai sukses atau tidak usaha peternak.

Untuk peternak yang telah eksper pasti tidak susah tentukan kapan seharusnya ayam dipanen dan bagaimana realisasinya. Tetapi untuk peternak pemula, tentukan waktu panen bukan hal yang gampang dan pasti diperlukan semakin banyak info berkaitan realisasinya. Berikut kami suguhkan beberapa point terkait dengan panen ayam broiler supaya proses eksekutornnya dapat jalan secara lancar.

Masa Panen Ayam Potong dan Tipsnya

Tentukan waktu panen jangan dilaksanakan dengan sembarangan karena saat yang pas untuk jual ayam broiler akan tentukan berapa besar keuntungan yang bakal didapat peternak. Ada banyak hal yang menjadi pemikiran, diantaranya:

Nilai alterasi ransum (FCR)

Feed convertion ratio (FCR) atau nilai alterasi ransum diartikan sebagai nilai unit yang memperlihatkan perbedaan di antara jumlah kg (kg) ransum yang dimakan ayam untukmenghasilkan 1 kg berat tubuh.

Makin besar hasil untuk rumus di atas memiliki arti efektivitas pemakaian ransum juga makin buruk, begitupun seharusnya. Faksi perusahaan pembibit (breeder) umumnya telah tentukan standard nilai FCR supaya peternak tetap mengawasi FCR ayam broilernya tiap minggu.

Data di atas lapangan memperlihatkan jika perkembangan ayam broiler dengan maksimal terjadi pada minggu keempat sampai keenam perawatan. Maknanya di bentang minggu itu, nilai FCR dekati standard. Tetapi saat masuk usia 7 – 8 minggu, bertambahnya berat tubuh broiler /minggu melorot tajam dan tidak imbang di antara perkembangan berat tubuh sehari-hari dengan adanya banyak ransum yang dimakan. Mengakibatkan nilai FCR juga makin membesar. Pada keadaan itu, jadi lebih memberikan keuntungan bila ayam broiler dipasarkan lebih cepat.

Kegemaran Konsumen untuk Ayam Potong

Saat ini peternak banyak memanen ayamnya di usia 31-36 hari dengan berat hidup di antara 1,6 – 2,1 kg/ekor ayam. Tetapi waktu panen ini dapat juga disamakan sama waktu perolehan berat tubuh ayam yang disukai customer. Pada wilayah tertentu customer lebih sukai ayam kecil dengan berat kurang dari 1 kg. Sedang di wilayah lain customer lebih sukai ayam besar dengan berat 1,5-2 kg, dan ada pula yang menyenangi ayam dengan berat di atas 2 kg. Makin besar berat tubuh ayam (khususnya pada ayam usia > 6 minggu), karena itu harga per kg berat hidupnya umumnya akan makin rendah karena ayam itu telah banyak lemaknya dan tingkat keempukan dagingnya juga telah menyusut.

Baca juga :

Customer rumah tangga di Indonesia umumnya menyenangi ayam broiler ukuran kecil (1 – 1,5 kg). Sedang ukuran besar umumnya ditujukan untuk pemrosesan makanan tertentu (sate, opor, dan lain-lain) dan untuk industri pemrosesan daging ayam (nugget, sosis, dan lain-lain) (Rahayu et al., 2002).

Nilai Jual Ayam Potong di Pasar

Fluktuatifnya nilai jual daging ayam broiler di pasar terkadang memengaruhi hasil jual panen ayam, hingga factor ini juga menjadi pemikiran penetapan usia panen. Jika di pasar sedang terjadi peningkatan nilai jual, seperti mendekati beberapa hari besar agama, masa perawatan dapat disingkat dan ayam dapat dipanen dan dipasarkan lebih cepat supaya keuntungan yang didapat semakin besar.

Beberapa dari keuntungan itu juga bisa dipakai untuk bantuan silang bila setiap saat nilai jual ayam di pasar sedang jatuh. Disamping itu, jika harga ayam broiler di pasar rendah, karena itu peternak dapat menimbang untuk perpanjang masa perawatan. Tetapi ekstensi ini juga tetap harus disamakan dengan berat ayam dan nilai alterasi ransum yang didapat.

Kesehatan Ayam Potong

Berlangsungnya gempuran penyakit pada ayam broiler seringkali mengakibatkan ayam harus dipanen lebih cepat. Pemikiran ekonomis khusus adalah berkaitan dengan menyusutnya keuntungan karena pengeluaran ongkos penyembuhan dan ongkos ransum sepanjang ayam sakit. Belum juga ada risiko pengurangan berat tubuh dan kematian ayam. Contoh kasusnya adalah ayam broiler sakit colibacillosis usia 33 hari (usia panen ± 36 hari). Dengan keadaan semacam itu, disarankan ayam itu dipanen dibanding diobati. Argumennya karena di usia itu berat tubuh ayam hampir capai berat pemasaran.

Tata Seperti Panen Ayam Broiler

Sesudah ketahui apa beberapa hal yang dapat diperhitungkan untuk tentukan waktu panen, berikut ada 3 point utama terkait dengan tata seperti panen ayam broiler yang dapat diterapkan di atas lapangan, yakni:

1. Persiapan Sebelum Panen

  • 1 minggu saat sebelum dipanen, beri penerangan kandang sepanjang 24 jam supaya ayam selalu minum dan makan, hingga didapat berat ayam yang diharap.
  • Buatlah agenda kandang yang mana ayamnya akan dipanen sesuai ukuran berat ayam dan letak kandang.
  • Siapkan karyawan kandang atau team tangkap sesuai keperluan dan telah terlatih bergelut dengan kegiatan panen ayam.
  • Persiapkan perlengkapan panen seperti timbangan, alat catat, surat jalan, nota timbangan, tali rafia, keranjang ayam, dan lampu senter untuk menolong pencahayaan bila panen dilaksanakan saat malam hari.
  • Check laporan stock ayam yang paling akhir berada di kandang dan mengambil beberapa contoh ayam lebih dulu untuk ditimbang per pribadi. Data ini akan dijadikan nilai dasar/kontrol pada keseluruhnya laporan berat ayam yang bakal dipanen.
  • Tidak boleh memberikan ransum full pada ayam, 12 jam atau minimum 8 jam saat sebelum ayam dipanen supaya tersisa ransum sedikit kebuang sia-sia. Arah lain supaya saat ayam dipotong tidak hasilkan kotoran yang kebanyakan. Tetapi peternak masih bisa memberinya air minum biasa atau air minum bervitamin pada ayam.
  • Selekasnya saat sebelum ayam ditangkap, keluarkan tempat ransum dan minum supaya tidak mengusik kegiatan karyawan saat penangkapan ayam.
  • Tidak boleh beri antibiotik minimum 2-10 hari saat sebelum ayam dipanen (bergantung dari tipe antibiotik yang digunakan). Ini untuk menghindar ada endapan antibiotik dalam produk daging ayam. Sedang untuk vitamin, masih bisa diberi. Disamping itu, pemberian antibiotik cuman akan memicu kerja organ badan jadi berat hingga ayam tidak tahan pada depresi fisik yang dirasakan.
  • Upayakan perputaran/sirkulasi udara masih tetap baik, dan pakai lampu yang redup untuk mempermudah penangkapan. Karena karakter ayam condong diam pada keadaan redup atau gelap

2. Penerapan Panen Ayam Potong

Waktu pemanenan sebetulnya fleksibel atau dapat dilaksanakan kapan pun. Tetapi, akan lebih bagus jika ayam diamankan saat pagi, sore, atau malam hari supaya ayam tidak demikian depresi. Untuk penangkapan di waktu malam hari, upayakan supaya pencahayaan menggunakan lampu redup. Adapun tata langkah realisasinya, yakni:

  • Buatlah pemisahan ayam dengan bertahap sesuai ayam mana yang bakal diamankan lebih dulu supaya ayam yang lain belum diamankan tidak terburu lemas. Penyekat dapat dibikin sama ukuran 7 x 3 mtr. atau sesuai keperluan. Disamping itu, saat membuat penyekat, jauhi penimbunan (over lapping) ayam di pojok kandang dan tidak boleh terlampau padat supaya sedikit ayam yang mati.
  • Langkah menangkap ayam saat panen: pegang kaki ayam secara pelan-pelan, selanjutnya pegang sisi dadanya, dan ambil ayam ke atas. Jauhi tangkap ayam dengan kasar dan menggenggam salah satunya sayapnya lebih dulu, karena ayam akan berontak dan mengakibatkan sayap akan bengkak dan ayam jadi depresi.
  • Saat panen, biasanya tiap karyawan kandang dapat menggenggam 3-5 ekor ayam sekalian. Sesudah diamankan, ke-2 kaki ayam diikat dengan tali supaya bisa ditimbang secara bergerombol (sekitaran 3-5 ekor bertepatan) dan selekasnya tulis berat hidupnya, karena nilai jual ayam broiler akan dihitung per kg berat tubuh waktu hidup. Habiskan ayam pada sebuah sekatan, tidak boleh pakai mekanisme tangkap tentukan untuk tangkap ayam saat memanen.
  • Saat sebelum lakukan penimbangan seharusnya timbangan dikalibrasi lebih dulu untuk menahan berlangsungnya kekeliruan kalkulasi yang dapat bikin rugi peternak.
  • Sesudah ditimbang, masukan ayam ke keranjang ayam dan jauhi perlakuan kasar untuk kurangi risiko jumlahnya ayam yang diafkir karena sayap atau kakinya patah. Keranjang-keranjang berisi ayam itu selanjutnya ditempatkan dan diatur ke truk pengiriman.
  • Kerjakan periksa kembali pada keadaan ayam sesudah penangkapan usai. , pada hasil data timbangan yang sudah didapat supaya tidak ada kekeliruan kalkulasi.
  • Sesudah semua data betul dan sesuai surat jalan penangkapan, baru kendaraan pengangkut ayam bisa dibolehkan keluar tinggalkan lokasi kandang untuk ke arah pengepul atau dibawa langsung ke arah tempat pemangkasan ayam.
  • Waktu pengiriman ayam seharusnya dilaksanakan saat malam hari dengan arah menghindar cuaca panas saat siang hari, dan menghindar jalan raya yang lebih padat.
  • Lama waktu di antara ayam dimasukkan pada keranjang sampai dipotong, dan tingginya temperatur udara disekitaran keranjang akan memengaruhi jumlahnya turun berat tubuh dan kematian. Karena itu, waktu pengiriman ayam dan lama waktunya jarak menempuh perlu diakui. Harus diingat turun di saat transportasi sekitar 1-3%.

3. Tindakan Pascapanen

Di saat pascapanen, kekeliruan yang kerap dilaksanakan oleh beberapa peternak ialah tidak selekasnya kumpulkan semua perlengkapan kandang (khususnya timbangan dan keranjang ayam yang sisa digunakan) dan membersihkan. Walau sebenarnya itu wajib dilaksanakan supaya saat panen selanjutnya, proses penyiapan beberapa alat dapat jalan bisa lebih cepat.

Selainnya hal itu, kegiatan pasca-panen yang penting dilaksanakan ialah mengangsung ransum yang masih ada dan menulisnya, dan hitung keseluruhan ayam dan keseluruhan berat ayam yang dipasarkan, keseluruhan ayam yang mati karena depresi, dan lakukan penilaian dengan hitung nilai index perform (IP).

Nilai IP ini penting dihitung untuk tentukan nilai stimulan/bonus untuk peternak (untuk kerja sama) atau karyawan kandang.  Standard nilai IP yang bagus adalah di atas 300. Oleh karenanya, makin tinggi nilai IP karena itu makin sukses peternakan broiler itu. Untuk ketahui lebih terang berkenaan info penghitungan nilai IP ini, silakan baca artikel Informasi Medion edisi Februari 2010 dengan judul “Sukses atau Bukankah Perawatan Broiler Anda” atau bisa dicari pada situs informasi.medion.co.id.

Buatlah laporan semua data hasil panen dengan berhati-hati supaya tidak ada kekeliruan pada pendataan data akhir. Ini punya pengaruh pada penetapan peraturan karena laporan yang terbaru dan tepat bisa menghindar beberapa hal yang tidak diharapkan seperti manipulasi sepanjang satu transisi perawatan.

Dari semua ulasan kali dapat diambil kesimpulan jika telah sepantasnya beberapa peternak ayam broiler membuat rencana yang masak terutamanya dalam tentukan proses dan waktu penerapan panen, hingga apa yang diharap dari usaha budidaya broiler itu bisa terwujud. Semoga, dengan penerapan tingkatan yang sudah dilakukan secara baik akan memberinya hasil baik juga.

Tinggalkan komentar