Nutrisi Bahan Pakan Ayam – Bahan pakan adalah segala sesuatu yang dapat dimakan hewan atau ternak, dapat dicerna sebagian atau seluruhnya agar dapat diabsorpsi sebagai nutrien untuk menjaga fungsi hidupnya, bermanfaat bagi ternak, dan tidak beracunbagi pemakannya. Kandungan nutrien pada bahan pakan dapat diketahui dengan melakukan pengujian diantaranya menggunakan analisis proksimat metode Weende serta analisis dengan metode Van Soest. Analisis proksimat bahan pakan meliputi penetapan kadarabu, protein kasar (PK), serat kasar (SK), lemak kasar atau dikenal dengan sebutan esktrak eter (EE), dan ekstrak tanpa nitrogen (ETN). Analisis serat Vaan Soest meliputi penetapan isi sel atau neutral detergent soluble (NDS), dinding sel atau neutral detergent fiber (NDF), acid detergent fiber (ADF), dan acid detergent lignin (ADL) (Utomo, 2015)
Nutrisi Bahan Pakan Ayam
Bahan pakan ayam merupakan salah satu hal yang akan memengaruhi biaya total pemeliharaan. Pakan sendiri bisa menghabiskan 70-80% biaya produksi. Sebagai peternak kita wajib mengetahui kandungan dari berbagai macam bahan pakan untuk ayam sehingga bisa menyususn strategi atau ransum yang akan diberikan untuk ayam. Berikut kandungan Nutrisi Bahan Pakan Ayam.
1. Kandungan Nutrisi Jagung
Jagung kuning mengandung EM 3370 kkal/kg, PK 8,6%, LK3,9%,SK 2% Ca 0,02%, P 0,1% lisin 0,2% dan metionin 0,18% (Widodo, 2010). Biji jagung kuning yang digiling memiliki kandungan bahan kering (dry matter) 86%, abu 1,7%, ekstrak eter 4,0%, serat kasar 2,2% dan protein kasar 8,9% (Hartadi et al., 2005). Daya simpan biji jagung manis yaitu 4 hari pada suhu 1 sampai 4°C. Penyimpanan jagung yang baik dengan mengelupas klobot sampai habis. Cara penyimpanan tersebut dapat mengurangi perubahan gula yang mengakibatkan turunnya rasa manis. Jagung memiliki kandungan protein dan mineral yang rendah, sertakandungan metionin, lisin dan triptofan rendah, (Zuprizal dan Kamal, 2005)
2. Kandungan nutrisi Bekatul
Bekatul merupakan hasil sampingan dari proses penggilingan padi. Menurut hasil penelitian bahwa kurang lebih 8 sampai 8,5 % dari berat padi adalah bekatul. Nutrien yang terdapat dalam bekatul adalah protein kasar 9 sampai 12 %, pati 15 sampai 32 %, lemak 8 sampai 12 %, serta serat kasar 8 sampai 11 % (Agus, 2008). Bekatul merupakan kulit paling luar dari beras dan kulit paling dalam dari sekam yang telah terkelupas melalui proses penggilingan. Persentase bekatul dari gabah kering sekitar 10%. Kandungan gizi yang dimiliki bekatul padi, diantaranya adalah vitamin (thiamin, niasin, vitamin B6), mineral (besi, phospor, magnesium, kalium), asam amino, asam lemak esensial, antioksidan, dietary fiber, serta komponen yang bersifat hypoallergenic (Hadipernata, 2007).
Dedak halus merupakan hasil sampingan atau limbah dari proses penggilingan padi. Kurang lebih 8 sampai 8,5% dari berat padi adalah dedak halus. Nutrien yang terdapat dalam dedak halus adalah protein kasar 9 sampai 12%, pati 15 sampai 35%, lemak 8 sampai 12% serta serat kasar 8 sampai 11%, TDN 73%, dan EM sekitar 2800 Kkal/kg. Kandungan serat kasar yang lebih tinggi dari pada jagung atau sumber energi yang lain menyebabkan dedak halus diberikan dalam jumlah yang terbatas tergantung pada jenis ternaknya (Agus, 2008).
Dedak halus sebaiknya dijemur atau kadar airnya dikurangi semaksimal mungkin sebelum disimpan karena untuk menghindari serangga dan bau tengik sehingga kualitas bekatul tidak berkurang. Dedak halus merupakan bahan pakan yang cukup terbatas ketersediaannya karena tergantung pada musim panen padi serta menjadi kebutuhan utama bagi peternak yang membuat pakan campuran sendiri sehingga mendorong tingginya harga jual bekatul dan pengoplosan bekatul dengan sekam di pasaran. Ada beberapa bahan yang sering digunakan untuk memanipulasi dedak halus seperti sekam giling, limestone, zeolite, dan limbah tepung tapioka atau onggok (Agus, 2008).
3. Kandungan nutrisi Minyak Sawit
Minyak sawit merupakan hasil dari pengolahan industri kelapa sawit yang produk utamanya yaitu crude palm oil (CPO) yang merupakan sumber lemak yang sudah banyak digunakan dalam pakan ayam baik layer maupun broiler. Penggunaan minyak sawit digunakan untuk menggantikan minyak ikan yang sudah mulai ditinggalkan karena memiliki harga yang relatif lebih mahal. Minyak sawit yang baik memiliki kandungan lemak 99,5% dan kandungan air tidak lebih dari 0,5%. Anti nutrisi yang dikandung minyak sawit yaitu asam lemak bebas yang dapat mencapai 5%, sehingga dapat menyebabkan ketengikan pada ransum apabila penggunaannya terlalu banyak dan penyimpanannya terlalu lama (Anonim, 1997).
4. Kandungan nutrisi Bungkil Kedelai
Bungkil kedelai merupakan hasil ikutan pembuatan minyak kedelai. Bungkil kedelai sebagai bahan pakan sumber protein asal tumbuhan yang permintaannya masih banyak. Beragamnya kualitas bungkil kedelai bisa disebabkan oleh dua hal, yang pertama yaitu perbedaan kualitas kedelai dan yang kedua disebabkan proses pengambilan minyak yang berbeda. Bungkil kedelai bisa termasuk sebagai bahan pakan sumber protein dan juga sumber energi (Agus, 2007). Kandungan nutrien pada bungkil kedelai yakni BK 90%, PK 43.5 sampai 49.0 %, SK 3.5 sampai 7.5% dan ME 2.21 sampai 2.46 kcal/gram. Kandungan asam amino yang tinggi dalam bungkil kedelai yakni arginin 2.97% sampai 3.43%, Leusin 2.96% sampai 3.43% dan lisin 2.38% sampai 2.74% (Waldroup and Smith, 2014).
Bungkil kedelai adalah produk samping dari ekstraksi minyak dari kedelai utuh. Minyak dipindahkan dengan ekstraksi solven atau dengan proses expeller dimana kacang dipanaskan dan diperas. Komposisi nutrien dari bungkil kedelai yaitu berat kering 89%, protein kasar 48%, energi metabolisme 2240 Kkal/kg, lemak 1%, Ca 0,2%, P 0,65%, TDN 78%. Protein untuk pakan unggas sekitar 50% berasal dari bungkil kedelai dan pemakaiannya untuk pakan ayam pedaging berkisar antara 15-30%, sedangkan untuk pakan ayam petelur 10-25% (Wina, 1999).
Keseimbangan asam amino yang terkandung didalam bungkil kedelai cukup lengkap dan tinggi. Asam amino yang tidak terkandung dalam protein bungki kedelai adalah metionin dan sistein, yaitu asam amino yang biasanya ditambahkan pada pakan campuran jagung dan kedelai, tetapi bungkil kedelai memiliki kandungan lisin dan triptofan yang tinggi sehingga dapat melengkapi defisiensi pada protein jagung dan memberikan kebutuhan asam amino esensial bagi temak. Bungkil kedelai memiliki zat antinutrisi seperti tripsin inhibitor yang dapat mengganggu pertumbuhan unggas. Zat antinutrisi lainnya adalah hemoglutinin yang dapat menyebabkan aglutinasi (penggumpalan) sel darah merah secara in vitro (Sitompul, 2004).
5. Kandungan nutrisi Meat Bone Meal
Meat Bone Meal (MBM) atau tepung daging dan tulang merupakan bahan baku pakan yang terbuat dari hasil limbah pengolahan hewan ternak. Kandungan protein yang terdapat pada MBM berkisar antara 45 sampai 55% (Lovell, 1989). Kualitas protein MBM masih berada di bawah tepung ikan (NRC, 1993). Tepung tulang dan daging (MBM) memiliki kandungan asam amino methionine dan cystine dalam jumlah sedikit tetapi memiliki kandungan asam amino lysine yang tinggi Scoot (Nesheim and Young, 1982)
6. Apa itu Metionin?
Metionin merupakan asam amino esensial kritis yang sangat berpengaruh pada bobot telur (Safaa et al., 2008). Metionin bersama lisin menjadi kandungan pembatas pada ransum unggas. Asam amino metionin lebih superior dibandingkan asam amino lain, karena berperan sebagai donor metil sehingga embantu dala metabolisme yang lain seperti kholin, protein dan karbohidrat (Lesson dan Summers, 2001).
7. Apa itu Lysin?
Lisin merupakan asam amino essensial yang harus ada di dalam pakan. Lisin bersama metionin menjadi kandungan pembatas pada ransum unggas. Kualitas protein tergantung pada keseimbangan dan kelengkapan asam amino essensialnya, karena ternak tidak mempu mensintesis sendiri asam amino tersebut (Lesson dan Summers, 2001).
8. Kandungan nutrisi Tepung Batu Kapur
Tepung batu kapur merupakan tepung yang berasal dari bongkahan batu kapur dengan melalui proses pengecilan ukuran partikel (crushing, grinding, dan milling), sehingga diperoleh produk dalam bentuk tepung dengan ukuran diatas 60 mesh. Tepung batu kapur banyak mengandung mineral makro dan mikro, diantaranya yaitu Ca sebesar 380,3 g/kg, P sebesar 1,7 g/kg, Mg sebesar 0,8 g/kg, Na sebesar 0,5 g/kg, Cl sebesar 0,4 g/kg, S sebesar 2,6 g/kg. Selain kandungan mineral yang baik bagi ternak, batu kapur juga mengandung mineral yang dapat merugikan ternak diantaranya adalah kadmium (Cd) sebesar 7 mg/kg dan timbal (Pb) sebesar 28 mg/kg (Khalil dan Anwar, 2007).
9. Apa itu Premix?
Premix adalah campuran dari beberapa mineral dalam suatu bahan pembawa yang digunakan sebagai bahan pakan yang diberikan untuk pemenuhan kebutuhan mineral hewan ternak. Premix mengandung mineral dan untuk memenuhi kesehatan, pertumbuhan dan produksi ternak yang optimal, pemberian sejumlah mineral bersifat esensial (Priyono, 2009). Mineral merupakan substansi anorganik yang mempunyai beberapa fungsi dalam tubuh hewan, diantaranya untuk menjaga proses metabolisme, sebagai bahan pembentuk tulang, gigi, karapas, sebagai koenzim, menjaga keseimbangan tekanan osmotik dan menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh. Sumber-sumber mineral lainnya umumnya dijual di pasaran sudah dalam bentuk premix. Premix yang dimaksud adalah campuran beberapa bahan mineral dengan kandungan unsur yang telah ditentukan terlebih dahulu (Sukarman dan Sholichah, 2011). Setiap kg mineral premix mengandung vitamin A 200.000 IU, vitamin D 40.000 IU, vitamin E 100 mg, kalsium 150.000 mg, phospor 50.000 mg dan magnesium 25.000 mg (Mariyono dan Romjali, 2007).
11. Kandungan nutrien Tepung ikan
Tepung ikan merupakan tepung yang diperoleh dari penggilingan ikan dan termasuk bahan essensial yang sangat diperlukan untuk campuran pakan ternak sebagai sumber protein untuk mempercepat pertambahan berat badan. Mutu tepung ikan dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, diantaranya yaitu jenis, kesegaran ikan dan cara pengolahannya. Mutu tepung ikan dapat dinilai secara fisik, kimia, mikrobiologi (Sitompul, 2004).
Jassim (2010) menyatakan bahwa komposisi kimia tepung ikan, yaitu protein kasar 60%, energi metabolisme 2460 Kkal/kg, kadar air 2,5%, lemak 2,54%, dan kadar abu 1,2%. Tepung ikan di samping mempunyai kandungan protein yang cukup tinggi, juga merupakan sumber mineral, misalnya kandungan unsur kalsium yang cukup tinggi yaitu 80 g/kg, kemudian fosfor 35 g/kg dan juga sejumlah mineral lainnya seperti besi, iodin dan magnesium. Tepung ikan juga sebagai sumber vitamin misalnya vitamin B komplek, khususnya koline, B-12 dan riboflavin.
Itu tadi merupakan Nutrisi Bahan Pakan Ayam yang bisa Anda ketahui sebagai pedoman dalam mebuat ransum ayam.